Seorang pemain bola professional pasti memiliki tujuan besar atau keinginan membawa klubnya selalu menjuarai sebuah turnamen. Tapi apa jadinya jika pemain tersebut sangat jarang dimainkan bahkan ada yang tidak pernah sama sekali bermain dalam kurun waktu satu musim sebuah liga sepakbola tetapi dia mendapatkan banyak gelar trofi. Pemain sepakbola selain mengejar gelar trofi bersama klub, mereka juga memiliki hasrat untuk memberikan kontribusi sebesar-besarnya atas sebuah raihan klubnya. Maka dari itu ada sebagian pemain sepakbola tidak suka jika pelatih selalu membangku cadangkannya dalam waktu yang lama. Lumrahnya pemain tersebut pasti akan jenuh terus hengkang ke klub apapun caranya karena karirnya dipertaruhkan walaupun diklub itu pemain tersebut bisa jadi bergelimang gelar trofi. Dan hal itu sering terjadi pada seorang pemain berposisi kiper. Sebuah klub biasanya memiliki 3-4 kiper di line-up tim mereka, dan hanya ada satu kiper yang akan menjadi pilihan utama dan biasanya tidak akan tergantikan posisinya. Kenapa itu bisa terjadi? Seorang pelatih jika berbicara tentang kiper pasti tidak akan pernah mengambil keputusan yang bersifat coba-coba artinya Pelatih biasanya akan memilih kiper yang benar-benar siap mental dan skill untuk menjadi pilihan utama klub. Sedangkan kiper yang lain, bisa jadi tidak akan dimainkan sampai tujuan klub hampir atau sudah tercapai. Jika kita lihat posisi lain, Seorang pelatih pasti akan memainkan pemain yang ada dibangku cadangan walaupun dalam waktu yang singkat di sebuah pertandingan, contohnya saja Sir Alex Ferguson selalu memasukkan pemain-pemain cadangan di menit-menit akhir untuk menambah jam terbangnya, tetapi faktanya Sir Alex Ferguson tidak pernah menurunkan kiper cadangan untuk menggantikan kiper utama di tengah pertandingan. Hal itulah yang membuat sebagian kiper cadangan biasanya akan pasrah jika memang dirinya hanya akan menjadi penghangat bangku cadangan. Tetapi walaupun hanya menjadi penghangat bangku cadangan, ada beberapa kiper yang sampai saat ini memiliki banyak gelar bersama klub padahal dirinya hanya seorang pemain cadangan. Berikut beberapa kiper cadangan yang bergelimang gelar trofi bersama klubnya.
1. Sven Ulreich
Bergabung dengan Bayern Munchen pada musim panas 2015 dari Stuttgart, Sven Ulreich tidak pernah sekalipun berhasil mengambil posisi inti kiper. Padahal track record kiper kelahiran 3 Agustus 1988 ini di klub sebelumnya, Sttutgart tidaklah buruk. Dari tahun 2011-2015 dia menjadi pilihan utama setiap pelatih yang melatih VFB Stuttgart. Selain itu dia juga adalah mantan personel Timnas Jerman U-16 ,U-19 dan U-21 bahkan dirinya pernah mendapatkan panggilan ke timnas senior Jerman. Tetapi setelah bergabung dengan Bayern Munchen tahun 2015 dirinya hanyalah penghangat bangku cadangan dibawah peforma luar biasa dari kiper utama Munchen dan timnas Jerman, Manuel Neur. Dirinya pun hanya diturunkan sesekali dalam pertandingan menggantikan Neur. Tapi walaupun hanya sebagai pemain cadangan, Sven Ulreich tidak pernah sekalipun berniat hengkang dan hasilnya dia pun bergelimang gelar dengan Bayern Munchen, seperti Juara Bundesliga musim 2015/2016, 2016/2017, 2018/2019 dan 2019/2020. Selain Bundesliga, dirinya juga ikut merasakan juara DFB Pokal dua kali dan Supercup tiga kali.
2. Jose Pinto
Kiper dengan ciri khas rambut kuncir ini adalah kiper cadangan dari Barcelona. Dirinya sangat jarang mendapatkan waktu bermain karena penampilan gemilang dari kiper utama Barcelona saat itu, Victor Valdes. Jikalaupun diturunkan Pinto hanya akan diturunkan di kompetisi kedua seperti Copa Del Rey atau pun jika Liga Spanyol sudah berada diujung musim. Tetapi untuk masalah gelar, Jose Pinto tidak kalah banyak kiper kelas dunia lainnya. Dirinya pernah merasakan nikmatnya merasakan menjadi pemain sebuah klub penguasa LaLiga selama 4 musim berturut-turut, dirinya juga ikut merasakan juara Copa Del Rey sebanyak tiga kali, Piala Super Spanyol empat kali, Liga Champion sebanyak tiga kali, Piala Super Eropa dua kali dan Fifa World Cup Club sebanyak dua kali. Dengan sederet gelar ini dirinya bahkan mengalahkan pencapaian kiper legendaris Italia, Gianlugi Buffon yang sampai saat ini tidak pernah menjuarai Liga Champions.
3. Sergio Rico
Untuk kiper yang satu ini, sebenarnya dia adalah kiper utama tim asal Spanyol, Sevilla yang bahkan membawa Sevilla tiga kali juara berturut-turut EUFA CUP dan peformanya di timnas Spanyol pun sangat-sangatlah baik. Tetapi ketika dirinya setuju bergabung dengan klub asal Prancis, PSG dirinya tidak sekalipun berhasil mendapatkan posisi inti bahkan sampai PSG membeli kiper baru dari Real Madri,Keylor Navas. Tetapi dia mendapatkan cukup banyak gelar domestic bersama PSG selama dia berkarir di Prancis.
4. Hilario
Mungkin kebanyakan pemain yang merumput di Liga Eropa sangat-sangat mengidamkan berhasil menjuarai gelar Liga Champions atau Piala UEFA. Tetapi hal yang cukup beruntung dirasakan oleh kiper cadangan Chelsea, Hilario. Selama karirnya mungkin hal inilah yang menjadi pencapaian tertingginya setelah ikut merasakan gelar juara Liga Champions dan Piala UEFA bersama Chelsea dua tahun berturut-turut. Padahal dirinya tidak sekalipun merasakan tegangnya menjadi starter di pertandingan-pertandingan penting.
Itu dia beberapa kiper yang walaupun hanya menjadi penghangat bangku cadangan, tetapi bergelimang trofi yang bahkan beberapa pemain bintang dunia pun tidak bisa memilikinya. Mereka membuktikan pemain cadangan pun bisa bergelimang gelar walaupun jarang merasakan atmosfir pertandingan.